Profil Shandie

Profil Shandie Pontianak
  • Nama         : S A N D I
  • Tetala         : Pontianak, 7 Mei 1982
  • Pekerjaan    : PNS FUNGSIONAL
  • Olahraga      : Renang
  •  
     
     
     
     




"Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Itulah sepenggal informasi sedikit tentang diri saya...Diri yang Terlahir dari keluarga yang sederhana,mungkin bisa dibilang keluarga yang kurang mampu.. dimana saat saya menulis di Artikel saya sendiri ini, saya telah tumbuh dewasa dan saat ini saya jauh lebih bersemangat dari sebelum saya menulis artikel ini.."kilas balik kehidupan saya sebelum saya,,jauh dari hal Dunia Informasi dan Teknologi seperti sekarang ini. yang mana kalau saya tidak mengenal dunia informasi dan teknologi ini,saya  mungkin tidak bisa berbagi cerita kepada sauara-saudara yg saat ini membaca Artikel Saya....Betul Gak...??? Hhhhe..
Semoga Cerita ini Menjadi Inspirasi untuk saudara, menjadi Semangat Buat saya..."

" Meski Terbatas Tetap Semangat Menembus Ruang Batas "
Cerita dari anak Borneo asal pontianak..cerita rakyat yang nyata tanpa rekayasa.

Masa Kecil
 saya lahir dipontianak 7 mei 198 , tepatnya di siantan, pontianak. saya mempunyai 3 saudara kandung yang pertama perempuan, kedua laki-laki, ketiga perempuan lagi, dan saya anak terakhir dari keluarga saya, Alias Anak Bungsu"
pada masa kecil saya tumbuh di lingkungan masyarakat perkampungan.. meski tinggal di kota tapi situasi nya sepertinya dalam perkampungan. Banyak permainan yang banyak saya mainkan dengan teman-teman sebaya saya, masa kecil yang sangat bahagia. berbeda dengan jaman sekarang..anak-anak bermain dengan hal masing-masing.
kembali lagi kecerita masa kecil saya....  Dari sekolah dasar Alhamdulillah saya selalu mendapat Rangking 2...heran gak pernah Raking 1,,yg Raking 1 anak ibu Guru saya .. hhee...sampailah saya pada masa lulus sekolah Dasar,,saya masuk ke tahapan sekolah berikutnya SLTP,,pada saat saya duduk di Bangku Sekolah kelas 2 SLTP saya mendapat musibah, ujian hidup yang sangat berat buat saya.

Awal Kisah
Tahun 1996 Pada  Usia 12 Tahun saya mendapat musibah,tangan kiri saya patah akibat bermain di depan rumah bersama teman-teman,pada saat itu saya tak tau mesti ngapain dan harus berbuat apa yang ada saya hanya menahan sakit, tetangga samping rumah saya membawakan seorang ahli tukang urut patah tulang, pada masa itu saya hnya bisa ikut saja yang penting tangan kiri saya bisa sembuh.
pada malam itu tangan kiri saya di balut dengan obat tradisional yang telah di persipkan oleh tukang urut tersebut..katanya 3 hari lagi baru di buka...setelah malam ketiga saya sudah tidak tahan lagi untuk melihat dan membuka balutannya, malam itu tiba..
dukun kampong itu datang dan membuka perban yang di balut di tangan kiri saya.. betapa terkejutnya saya ,, ketika di buka tangan kiri saya dagingnya melepuh semua seperti terkena air panas,,,saya sudah tidak tahan melihatnya...sedih bercampur terpana.
bingung mesti gmn,,maklum saya dari kalangan kel. yang kurang mampu,, keluarga saya tak punya dana untuk berobat ke rumah sakit.
Untunglah ada tetangga yang berbaik hati yang membawa saya ke rumah sakit, di rumah sakit saya di tangani oleh Dokter Specialis Tulang, katanya tangan kiri saya harus segera di operasi.. Mendengar Operasi , ibu saya semakin panik tak tau mesti berbuat apa, tak ada bantuan dari siapapun yang ada Ibu saya berjuang sendiri mencari dana operasi buat saya.
Akhirnya sampai pada hari yang di tentukan , dan dana untuk operasi itu sudah ada.. operasi Pertama di jalankan, saya masuk keruang operasi yang sangat asing bagi saya,
dag,,dig,,dug,,jantung saya seakan tak percaya apa yang saya rasakan saat itu.
setelah di suntik dan di bius, saya sudah tidak merasakan apa-apa lagi.
sampai saya sadar, tangan kiri saya tak mengalami perubahan apa2 yang saya dengar "Tangan anda segera di Amputasi" saya terkejut dan sangat terkejut...
jika tidak segera di amputasi infeksi nya bisa menjalar ke seluruh lengan saya.
Waduuhh....semakin hilang kesadaran saya... seakan akan dunia ini sudah putih gak ada warna nya...karena keluarga saya tidak pny dana lagi buat operasi, kami memutuskan untuk menunda operasi, kami pulang ke rumah.
pada saat itu saya menjalani hari demi hari hari menahan sakit yang sungguh luar biasa.. memikul tangan kiri yg sudah tidak bisa bergerak, mendapat tekanan fsikologi yg amat luar biasa bagi saya., seolah tak ingin lagi hidup.saat itu berhari-hari orang tua saya mencarikan dana obat keperluan saya, sampai saya meneteskan air mata di setiap malam hari nya.. saya merasa sudah tak sanggup..(saat saya mengetik tulisan ini, saya meneteskan air mata)
tak sanggup bertahan..sampai berapa lama saya menahan rasa sakit ini.
Hari berganti hari, barganti bulan, sampai saya tidak lagi melanjutkan sekolah. saya menghabiskan waktu di rumah sambil hanya bisa merenungi nasib saya.
setahun berlalu, saya akhir nya mendapatkan bantuan dari "dompet simpati akcaya"
waktu itu ada wartawan yang masukin saya ke bantuan dana di salah satu koran di pontianak..saya sangat merasa terbantu saat itu dari saya masuk Ruangan Rumah sakit lagi,,saya sudah di tanggung oleh dana tersebut.sampai akhirnya saya masuk ke "Ruang operasi" Kedua kali nya saya masuk ke ruangan yang sangat mengerikan buat saya pribadi.
Doter Hermawan(dokter specialis Tulang)  dia berkata kepada saya..  " kamu yang pertama saya operasi untuk di ampusi tangannya"  dan dia merasa sedih.. dia bilang tetap semangat jangan berputus asa."

Tetap Semangat 
Hari-hari saya lalui begitu asing dan sangat janggal sekali.. biasanya menggunakan dua tangan kini menggunakan satu tangan , setengah...( hny sampai siku yang di Amputasi) 
saya merasa minder dengan keadaan saya, pada suatu hari Guru sekolah saya datang ke Rumah dan mengajak saya untuk melanjutkan sekolah yang sempat terputus.
saya menerima tawaran dari pihak sekolah tersebut, begitu masuk ke sekolah lebih asing lagi yang saya rasakan , semua menjadi baru, serba baru..sampai-sampai saya ngerasa saya ini siapa, tak habis fikir jadinya, kenapa saya bisa jadi seperti ini.
berhari-hari saya lalui dengan keadaan baru saya, di rumah, di lingkungan, dan di sekolah, itu lah hari yang saya lalui, di sekolah saya ketemu dengan seorang guru dia berkata kepada saya ' mending kamu jual sayur saja dipasar" krn dia melihat keadaan saya yang hanya mempunyai satu tangan. betapa tersentaknya hati ini, seolah-olah saya ini sudah tak pny masa depan, tak punya harapan..dari situ saya bangkit. saya manjadi kuat karna "Hinaan" menjadi orang yang hina di mata orang-orang yang berfikir dangkal.
UjianAkhir sekolah tiba, saya mendapatkan Raking Ke-2 dari seluruh siswa sekolah.
kemudiamn saya melanjutkan dan mendaftarkan ke jenjang sekolah selanjutnya.
saya mendaftar disekolah SMK. karena NIM saya tinggi saya ngerasa enjoy ngedaftar dimana saja, tapi ternyata itu tidak seperti yang saya bayangkan, kekurangan fisik saya di tolak dari pihak sekolah tempat saya mendaftar sekolah.
Betapa terpukul kembali saya, tersentak hati saya, tertegun diri, begitu Kejamkah dunia ini buat orang-orang seperti saya.
3 Tahun saya Troma, defresi yg berkepanjangan, cuma bisa merenungi keadaan saya. keadaan yang terhina, keadaan yang butuh pertolongan, motivasi, spirit dari seseorang yang bisa menyemangati saya, tak ada dari satu pun yang mampu merubah itu semua.
saya mencoba untuk keluar dari ketepurukan saya.

Beranjak Dewasa
Tahun 1999 Sekitar Umur saya 15 tahun, saya mendapat tawaran sekolah Pendidikan Gratis di Pulau Jawa, saya ikuti program itu, berangkatlah saya ketanah jawa, jauh dari kehidupan saya sebelumnya, tepatnya dikota solo.
begitu terpukau nya saya dengan kehidupan disana. jauh dengan kehidupan di pulau kalimantan, di tempat saya, saya berbaur dengan orang-orang yang saya tidak pernah kenal sebelumnya, hari demi hari saya lalui, bersama orang-orang yang senasib dan seperjuangan seperti dengan keadaan saya, kami di bina mental, mau pun keahlian kami.
saya seperti hidup lagi, menjadi sosok yang kuat dan tangguh dan berambisi.
saya tak boleh menyerah, saya harus bangkit, saya harus buktikan bahwa saya bisa, saya mampu, dan saya punya harga diri.
saya seperti singa,,yang haus akan minuman, yang lapar akan makanan, saya terus belajar dan belajar untuk menjadi tau, untuk menjadi pintar, untuk menambah wawasan.sekitar tahun 2001 saya pulang ke pontianak, saya merasa asing lagi disini..saya merasa belum cukup untuk beradaptasi, saya belum bisa apa-apa,,,kemudian saya ikut Program Gratis lagi ke jakarta..tepatnya di daerang Cengkareng.

Tahun 2001 saya berangkat kejakarta dan menimba ilmu di sana.
susah, senang , haru dan bahagia saya alami beberapa tahun terakhir merantau.
saya harus kuat, tak pny sanak saudara di tanah perantauan. tetap berjuang demi kehidupan saya pribadi, cukup sudah Ilmu yang saya cari, untuk saya terapkan di tanah kelahiran saya. sekarang saya pnya keahlian di bidang Screen Printing. 
saya bekerja dengan teman yg senasib dan seperjuangan di pontianak, kini tak ada lagi hinaan, tak ada lagi pandangan miring, semua terasa seperti biasa dan saya malah bersyukur dengan keadaan saya skr saya banyak mendapatkan situasi yang menguntungkan saya,,ada hikmah di balik ini semua.

Meski Terbatas Tetap Semangat Untuk Menembus Ruang Batas
Saya bekerja, dan bekerja, memberikan pelayanan terbaik buat konsumen yang memerlukan hasil kerja saya, dari mencetak Undangan, spanduk, kaos, segala macam catakan kami kerjakan, saya belajar dan terus belajar cuma tamatan SLTP.
tetapi, saya pny pengalaman , saya pny wawasan yang luas, saya yakin saya bisa.
begitulah motivasi yang saya berikan buat saya sendiri.
Dan juga pernah mendapat tawaran mengajar dari INSTANSI kantor.. untuk berbagi ilmu dengan saudara-saudara yang belum memiliki kegiatan apa-apa. disitu saya mulai bangkit, membangun karater yang kuat, terasa ganjil, " tersenyum,tersipu, masa orang cacat seperti saya menjadi guru untuk orang yang lengkap. itu semua hanya sementara tidak bersifat absolut. seketika berubah setelah mereka tau bahwa ilmu bukan untuk orang yang lemah, ilmu tak memandang siapa, ilmu tak memandang fisik, situasi aman dan terkendali setelah berkomunikasi.

Tahun 2004 saya mengikuti suatu kejuaran antar Provinsi..
dan saya mewakili Kalbar namanya "Peparnas"
pekan Olahraga Cacat Nasional"waktu itu saya masih belum fokus memilih yang mana , fokus dengan kerjaan atau dengan kejuaraan.... ketika saya memilih untuk menjalani kedua-duanya saya, tak mendapat apa-apa.
sampai pada pemikiran yang logis...saya harus terus berjuang dan berjuang, memilih dan memutuskan keadaan , jalan mana yang harus saya tempuh berkarya di bidang pekerjaan atau berkarya di bidang olahraga.

Tahun 2007 saya putuskan untuk fokus dibidang olahraga, setahun saya latihan Renang di kolam Renang pontianak, mengikuti Program Latihan dari A-z,.

Tahun 2008 saya berangkat Ke Kaltim dengan Rombongan Mewakili Daerah.
Pada saat mau berangkat ke kaltim, ujian itu datang lagi. orang tua saya meninggal dunia. saya sangat sedih, begitu banyak penderitaan yang harus saya alami,
ujian mental,,tekanan fsikologis...saya harus kuat.."
akhirnya saya berangkat tanding demi sebuah Harga Diri,,Demi orang tua saya yang masih tersisa yaitu ibu saya... semangat yang lahir dari sebuah kekurangan, semangat yang lahir dari kehidupan, semangat yang lahir dari keadaan saya
Alhamdulillah...perjuangan saya tidak sia-sia..  saya berhasil mendapatkan 2 Medali Emas. saya sangat bahagia bercampur duka, tak bisa merayakan dengan org tua laki-laki saya.
pada saat itu saya mendapatkan Bonus dari pemerintah sebesar 60. jt sebuah penghasilan terbesar dalam kehidupan saya, maklumlah saya orang yang tidak mampu..hhe
saya Bersyukur, Suka duka perjalanan hidup saya membuahkan hasil.

Tahun 2009 Setahun kemudian Saya ikut seleksi untuk mewakili Indonesia di ajang yang lebih bergengsi lagi. yaitu Asean Paragames"di Malaysia, saya terus berjuang demi mengangkat harkat dan martabat saya di mata orang-orang yang telah memandang kecil saya, saya yakin inilah kesempatan saya. karena kesempatan tak akan pernah datang untuk kedua kalinya,,,jadi jangan sia-siakan kesempatan. saya terus berjuang agar saya bisa ikut dalam even tersebut, akhirnya nama saya masuk daftar untuk mewakili Indonesia di ajang kompetisi di Malaysia. Alhamdullilah saya mendapatkan 2 Perak 1 Perunggu.
dan mendapatkan Bonus Penghargaan Dari Menpora Indonesia.
dari situ saya merasa Ada suatu HIKMAH dari perjalanan hidup saya. saya bisa menikmati semua fasilitas yang sebelumnya saya tidak pernah membayangkan itu bisa saya nikmati dengan keadaan saya yang kurang mampu ini. ini perjuangan bukan instan, ada perjuangan di dalam yang ingin kita capai..itu yang disebut sebuah PROSES.  dan di dalam proses tersebut ada yang namanya Awal dan Akhir... yang Awal di Sebut PERENCANAAN dan di Akhir disebut PENYESALAN.

Tahun 2010 
Tak ada yang banyak saya lakoni di tahun ini hanya menjaga keadaan agar tetap stabil, yang ada hanya mengikuti keadaan sebelumnya latihan dan latihan,
ada even antar daerah se kalbar, saya ikut lagi Alhamdulillah Dapat 2 Emas.,pada
Tahun 2011 
Seleksi lagi kejurnas Renang Disolo-Alhamdulillah Dapat 2 Emas Lagi.. Berlatih dan terus berlatih, pada bulan berikutnya Indonesia Menjadi Tuan Rumah Asean Paragames, dan pada saat itu saya sangat berharap bisa ikut lagi dalam even tersebut. persaingan yang semakin ketat apa mungkin saya bisa persembahkan yang terbaik..Alhamdulillah, saya sakit pada saat saya tanding...saya bersyukur masih bisa mendapatkan 1 perunggu.
Tahun 2012 
Tetap pada situasi yang sama terus berjuang untuk kehidupan di hari ini, esok dan lusa.. latihan dan latihan,,pada tahun ini saya mengikuti Even di Riau. Alhamdulillah saya mendapatkan 1 Perak. dan mendapatkan Bonus 30 jt. dari PemProv. kalbar.
Alhamdulillah Teman2 saya sudah banyak yang diangkat PNS oleh pemerintah.
sekarang tinggal saya Menunggu Nasib yang merubah kehidupan saya..
apakah di tahun 2013 ini saya juga diangkat PNS...??
Bulan Januari 2013 kemaren saya sudah masukin databes saya ke Dispora Prov. Kalbar.
InsyaAllah Tahun ini Ada kouta Untuk Kouta "Renang" Katanya...."

Itu lah sepenggal kisah kehidupan saya ,,semoga bisa menjadi Inspirasi buat Pembaca dan Menjadi semangat buat Saya.... By:Shandie
BERSAMBUNG 










"JANGAN KAU TANYA APA YANG SUDAH KELUARGA
DAERAH , BANGSA DAN NEGARA BERIKAN BUAT MU...
TAPI TANYA APA YANG SUDAH KAMU BERIKAN BUAT MEREKA......"